Si Kabayan seorang laki-laki yang beasal dari desa, telah lima tahun menuntut ilmu di negeri paman sam. Suatu hari… ia kembali ke desanya.
Nyai Iteung (Istrinya) merasa heran dengan perubahan yang terjadi pada diri sang suami (Kabayan). Kabayan yang dulunya rajin shalat… kini ga pernah lagi terlihat pergi ke masjid “boro-boro ke masjid… shalat di rumahpun ga pernah”…
Iteung penasaran dan menanyakan kepada sang suami kenapa dia menjadi berubah. “Kang Kabayan! Iteung mah ngerasa aneh sama akang!” Kata iteung heran
“Aneh kenapa atuh nyi!” Jawab kang Kabayan.
“Kenapa sekarang akang jarang shalat… jarang ngaji…. dan ga pernah pergi ke masjid!” tambah iteung.
“Sekarang saya punya keyakinan baru dari negeri paman sam sana iteung!” jawab Kabayan dengan nada tinggi.
“Astaghfirullah….! kenapa akang jadi begini?” Iteung sedih.
“Sudahlah Iteung… kamu bawa saja kiayi atau ustad paling hebat di kampung ini! dia pasti ga bisa jawab pertanyaan akang, dia pasti jadi pengikut akang” Kata Kabayan dengan sombong.
Iteung merasa khawatir… iapun bergegas memanggil ustad Asep, salah satu guru ngaji di kampung tetangga.
Atas panggilan Iteung, datanglah sang ustad ke rumah si Kabayan.
“Anda siapa?” tanya kabayan.
“Saya ustad Asep, dari kampung sebelah”
“Benar kamu ustad? kalo benar kamu ustad… dan kamu percaya bahwa tuhan itu ada, kamu pasti bisa menjawab pertanyaan saya. Tetapi kalau tidak bisa… tinggalkan saja agamamu itu!” Kabayan menantang sang ustad…
“InsyaAllah… jika Allah mengijinkan saya akan menjawabnya.”
Kata ustad,
“Kamu jangan yakin dulu… di Amerika saja, waktu saya kuliah… Profesor paling pintar sekalipun tidak ada yang bisa menjawab” Hardik Kabayan dengan yakin.
“Kalau begitu… pertanyaan apa yang akan kang Kabayan tujukan pada saya?” Tanya ustad.
“Begini….
1. Kalau benar tuhan itu ada, tunjukan wujud tuhan kepada saya.
1. Kalau benar tuhan itu ada, tunjukan wujud tuhan kepada saya.
2. Kalau benar manusia mempunyai takdir, apa itu takdir dan tunjukan pula pada saya.
3. Setan itu kan diciptakan dari Api, lalu kenapa tuhan memasukan setan ke dalam neraka? bukankah neraka juga terbuat dari api? apakah setan akan merasa sakit dengan api? mengapa tuhan tidak berfikir sampai kesitu?”
“PLAK….” (itu gambaran saya tentang suara tamparan) tiba-tiba sang ustad menampar pipi Kabayan dengan keras.
“Aduh…. kenapa kamu menampar saya? kamu marah? kalau tidak bisa membuktikan jangan marah!” kata Kabayan
Sang ustad tersenyum. “Itu adalah jawaban dari ketiga pertanyaan akang”
Kabayan : “Kalau kalah jangan marah…”
Ustad : “Bagai mana rasa tamparan saya”
Kabayan : “Sakit!”
Ustad : “Akang percaya rasa sakit itu ada?”
Kabayan : “Saya percaya!”
Ustad : “Tunjukan wujud sakit itu pada saya”
Kabayan : “Saya tidak bisa menunjukan wujudnya”
Ustad : “Itulah jawaban pertanyan pertama anda. Sesungguhnya Tuhan itu ada namun manusia tidak akan mampu melihat wujudnya”
Ustad : “Apakah sebelum saya datang Akang berfikir akan merima tamparan dari saya hari ini?”
Kabayan : “Tidak!”
Ustad : “itulah yang dinamakan takdir…”
Ustad : “terbuat dari apa tangan saya?”
Kabayan : “Kulit…”
Ustad : “Terbuat dari apa pipi Akang?”
Kabayan : “Kulit juga.”
Ustad : “Bagaimana rasa tamparan saya?”
Kabayan : “sakit!”
Ustad : “Walaupun setan terbuat dari api dan neraka pun terbuat dari api… jika Tuhan berkehendak maka neraka merupakan tempat yang menyakitkan bagi setan”
Mendengar jawaban dari sang ustad… sikabayan terdiam.
Artikel Terkait:
al-kisah
- kisah nabi sulaiman dan sahabatnya yang akan di cabut nyawanya
- kejujuran seorang anak penjual susu
- Kisah Tukang Cukur Yang Mempertanyakan Adanya Allah
- Lelaki Saudi Ampuni Pembunuh Anaknya Jika Hafal Al-Qur'an
- Siapakah Syeikh Abdul Qadir Al-Jailani?
- Kisah Seekor Ulat Dengan Nabi Daud. as
- Matahari Berhenti Beredar Taat Kepada Allah
- Kisah Si Pemalas Dengan Abu Hanifah
- Misteri Alam Kubur [Sebuah Renungan]
- Detik-Detik Wafatnya Rasulullah SAW
- KIsah Lima Perkara Aneh
- Kisah Bumi Dan Langit
- Kejujuran Seorang Saudagar Permata
- Kasih Yang Tak Terbalas [Maafkan Ibu]
- Hidup Dengan Filosofi Air
- Dialog Rasulullah Dengan Iblis
- Dialog Ar-Rasul saw. Dengan Abu Dzarr
- Debat Imam Abu Hanifah/Atheis
- Batu Terlepas Dari Neraka
- Amal Yang Membuka Pintu Syurga
- Abu Bakar Dengan Makanan Tukang Ramal
- Kisah Pemuda Yang Bernama ‘Uzair