Cerpen Najmaturrahmi
Silvi chloe itulah namaku,biasanya aku disapa silvi .aku adalah anak pengusaha sukses keturunan belanda. Ayahku orang belanda, sedangkan ibuku orang melayu.aku dibesarkan di belanda tapi ketika usiaku 17 tahun, aku tinggal bersama kedua orang tuaku di indonesia. Aku sangat suka dengan keju. Dan keju juga lah yang menjadi saksi bisu cintaku pada cowok teladan disekolahku, namanya rio.rio anak yang cerdas,baik dan lucu.rio juga menyukai musik dan bisa memainkan alat musik.aku dan rio sudah merajut kasih selama 2 bulan. Selama itu pula, hari-hari ku yang ku jalani terasa indah ketika bersamanya. Meskipun kami pacaran, tapi kami tidak memanggil panggilan sayang ,kami memanggil satu sama lain dengan nama masing-masing. Itu karena permintaan rio sendiri. Aku hanya bisa menuruti saja.
Hari ini, aku ada jadwal les piano. Kebetulan, rio juga les piano di tempat yang sama dengan ku.aku dan rio pergi bareng ke sanggar .yach emang sich sanggar tempat untuk latihan menari tapi disini tidak hanya tempat menari tapi di sini juga tempat les piano. Perjalanan kami hanya 15 menit untuk ke sana. Ketika disana, ada-ada saja tingkah lucu rio yang membuat aku tertawa. seperti , memakai baju balet sambil menari-menari. Pulang dari les piano , rio mengajakku makan.aku sangat kaget ketika rio memberhentikan motornya di pinggir jalan.
“ rio, mengapa berhenti sich??” kataku
“ katanya tadi mau makan.ya disini lah kita makan, emangnya kenapa??”rio mengerutkan keningnya.
“ are you kidding??”. Jawabku.
“tidak, silvi.aku serius. disini makanannya enak banget . oh iya silvi belum pernah makan sate indonesia kan??”
“ belum sich tapi lihatlah rio, tempatnya itu di pinggir jalan, ishhh, I don’t like.,”
“ kan agak jauh dari jalan, silvi. jadi jangan khawatir .”
“ are you sure ,rio??”
“ yes.” Aku merasa tidak yakin tapi kupikir ndak salah sich kalau dicoba,siapa tau apa yang dibilang rio itu benar. Kami memesan sate disana. Tak lama kemudian, pesanan kami datang. Setelah ku coba ,ternyata apa yang dibilang rio itu benar. Satenya emang enak banget. aku tertarik untuk membeli satu lagi ,tapi untuk aku makan dirumah.
Hari ini, aku ada jadwal les piano. Kebetulan, rio juga les piano di tempat yang sama dengan ku.aku dan rio pergi bareng ke sanggar .yach emang sich sanggar tempat untuk latihan menari tapi disini tidak hanya tempat menari tapi di sini juga tempat les piano. Perjalanan kami hanya 15 menit untuk ke sana. Ketika disana, ada-ada saja tingkah lucu rio yang membuat aku tertawa. seperti , memakai baju balet sambil menari-menari. Pulang dari les piano , rio mengajakku makan.aku sangat kaget ketika rio memberhentikan motornya di pinggir jalan.
“ rio, mengapa berhenti sich??” kataku
“ katanya tadi mau makan.ya disini lah kita makan, emangnya kenapa??”rio mengerutkan keningnya.
“ are you kidding??”. Jawabku.
“tidak, silvi.aku serius. disini makanannya enak banget . oh iya silvi belum pernah makan sate indonesia kan??”
“ belum sich tapi lihatlah rio, tempatnya itu di pinggir jalan, ishhh, I don’t like.,”
“ kan agak jauh dari jalan, silvi. jadi jangan khawatir .”
“ are you sure ,rio??”
“ yes.” Aku merasa tidak yakin tapi kupikir ndak salah sich kalau dicoba,siapa tau apa yang dibilang rio itu benar. Kami memesan sate disana. Tak lama kemudian, pesanan kami datang. Setelah ku coba ,ternyata apa yang dibilang rio itu benar. Satenya emang enak banget. aku tertarik untuk membeli satu lagi ,tapi untuk aku makan dirumah.
***
Keesokan harinya. Tepat pukul 05.45 rio datang ke rumahku. Rio bermaksud untuk mengajakku jalan –jalan pagi tapi akunya masih bermimpi di kamar. Aku lagi enak-enaknya mimpi eh mamaku membangunkanku.
“ sayang, bangun ..”
Aku masih tidak peduli meskipun mamaku sudah menggoyangkan badan ku.
“ sayang, bangun dong. Rio udah nungguin kamu disini. Kamu kan ada janji sama dia, sayang.”
Aku terkejut mendengar rio sudah datang ke rumahku. Aku pun bangun dan melihat jam weker ku. Astaga. Ternyata udah jam 05.48, padahal aku janji sama dia jam 05.40.aku langsung cuci muka dan memakai parfum.
“ sayang, bangun ..”
Aku masih tidak peduli meskipun mamaku sudah menggoyangkan badan ku.
“ sayang, bangun dong. Rio udah nungguin kamu disini. Kamu kan ada janji sama dia, sayang.”
Aku terkejut mendengar rio sudah datang ke rumahku. Aku pun bangun dan melihat jam weker ku. Astaga. Ternyata udah jam 05.48, padahal aku janji sama dia jam 05.40.aku langsung cuci muka dan memakai parfum.
Padahal baru saja 15 menit kami joging tapi aku sudah capek banget. rio menggendongku sampai di danau. Danau itu begitu indah dan sejuk. aku merasakan angin membelai rambut dan tubuhku.kemudian aku dan rio duduk di pinggir danau.ku sandarkan kepalaku ke bahu rio sambil menikmati keindahan alam yang ada. Tak terasa kami sudah 1 jam disana.
Hari-hari yang ku lalui semakin indah sejak bersamanya. Hampir setiap hari, disekolah maupun dirumah, rio memberi ku kejutan yang tak pernah ku bayangkan sebelumnya. Mulai dari sms romantis,kado kecil sampai mengajakku ke tempat-tempat yang indah.namun itu dulu. Sekarang rio sudah pindah sekolah. Rio juga sangat sibuk, dan jarang memberiku kabar. Aku selalu sms rio, tapi rio tak pernah membalas smsku. Pada awalnya aku mengerti dengan keadaannya, tapi lama kelamaan aku sudah tidak bisa menahan kesabaranku ini.
Biasanya sore ini , aku ditemani rio jalan –jalan tapi kali ini aku jalan-jalan sendiri. Entah mengapa, aku pengen ke danau.lalu Ku ambil jaket dan kuci motorku. Sesampainya disana, aku duduk di pinggir danau. disana aku melihat seorang cowok sedang menghibur cewek yang di sampingnya.kejadian itu membuatku teringat pada kenangan ku bersama rio. Tapi ketika ku perhatikan sekali lagi , cowok itu mirip dengan rio. Mungkin itu perasaan ku saja.
Dua minggu kemudian, aku pergi ke mall bersama sahabatku, dinda. Seperti biasa, aku dan dinda selalu shopping di hari minggu. Kemudian kami pergi ke toko buku. Aku dan dinda sama-sama penggila buku dan hobi mengoleksi novel.karena kami capek, kami makan di restoran yang tidak jauh dari toko buku. Aku dan dinda memilih meja di pojok kanan. Setelah kami memesan makanan,aku melihat cowok yang mirip dengan rio sedang makan bersama cewek yang ku lihat di danau. aku penasaran banget dengan cowok itu. Lalu ku dekati meja no 8 . ternyata dugaan ku benar. Itu benar-benar rio.aku sangat terkejut.
“ oh jadi ini yang namanya sibuk??”.
“ silvi?? kenapa kamu bisa disini??”
“ itu tak penting. By the way,Ini pacar baru kamu ya?? Oh ya , selamat ya rio?? “. ku tampar pipi rio dan aku meninggalkan restoran.
“ silvi, tunggu !!” rio berteriak memanggil namaku, tapi aku tak peduli.aku tetap mengendarai mobilku.
sejak kejadian itu, aku sangat benci dengannya. Aku membakar semua foto rio yang ada di kamarku. Aku benar- benar sakit hati dengannya. Aku sudah tak mau lagi melihat wajahnya.
***
Hari terus berganti. Sampai saat ini aku tidak bisa memaafkannya. Suatu hari rio mengajak ku untuk bertemu tapi aku menolaknya. Lalu aku pergi ke taman yang tak jauh dari rumahku. Aku duduk di taman dan membaca novelku. Beberapa menit kemudian, ada seorang cowok duduk di sampingku,ternyata dia itu rio. Aku benar- benar kaget.
“ ngapain kamu disini??mana pacar baru mu. “
" silvi, aku mau ngomong sama kamu”.
Aku berdiri dan meninggalkan rio namun rio menarik tanganku.
“ please silvi. jangan pergi. Aku mau ngomong sesuatu sama kamu??”
“ kamu pasti mau jelasin kejadian itu kan??, sudahlah rio, jangan di jelaskan lagi. Aku tak perlu penjelasan kamu.
“ tapi….”
“ tapi apa?? Kamu tau rio, selama ini aku selalu berusaha sabar dan positive thinking sama kamu.Ternyata dugaan ku selama ini benar. Kamu ternyata sudah lupain aku dan dapat pacar baru.begitu sakit hatiku, rio. I HATE YOU !! ”. aku berlari dan meninggalkan rio, tapi rio terus mengejarku.tiba- tiba ada sebuah mobil yang sedang melaju menabrak rio dan…
Buggkk !!
aku melihat rio terlempar tapi mobil itu malah kabur. Aku segera mendekati rio. Saat ini, aku benar-benar panik, di jalan ini begitu sepi. Tak ada orang. Lalu ku cari bantuan untuknya. Ketika warga mengangkat tubuh rio, ada sepucuk surat jatuh dari kantong celananya. Ku ambil surat itu. Di mobil salah satu warga komplek itu, aku membaca surat rio.
Dear silvi,
Aku tahu,kamu pasti sakit hati melihat kejadian itu.dan sampai sekarang, kamu masih membenciku tapi semua itu ku lakukan karena aku sayang padamu.
Sebenarnya , selama ini aku punya penyakit kanker otak, tapi aku sengaja tak memberi tahu kamu. Karena aku tak mau kamu sedih, silvi. aku sengaja buat kamu sakit hati karena itu lebih baik bagiku daripada kamu sedih jika kamu tau tentang penyakitku ini. dan tak lama lagi aku akan meninggalkanmu, karena penyakitku tak bisa disembuhkan lagi dan dokter bilang dalam minggu ini aku tak bisa bertahan hidup lagi
1 hal yang buat aq bisa tegar yaitu cintamu yang tulus untuk ku.sekali lagi aku minta maaf sama kamu.
By : rio.
Air mataku keluar ketika membaca isi surat itu. Aku menyesal mengapa aku tak mendengar penjelasan darinya. Aku sungguh menyesal.seandainya saja aku mau mendengar penjelasannya mungkin rio tidak akan seperti ini.